Bireuen, 30 Oktober 2025 — Tim dosen dan mahasiswa dari Fakultas Kesehatan Universitas Almulsim melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat bertajuk “Sosialisasi Edukasi Kesehatan Reproduksi Remaja Berdasarkan Nilai-nilai Islam sebagai Upaya Pencegahan Kehamilan Tidak Diinginkan” di Pondok Pesantren Ummulqura Kabupaten Bireuen, Aceh.
Kegiatan ini diikuti oleh 50 santri dan didampingi oleh 3 guru, 5 orang mahasiswa, dan 2 orang dosen, serta mendapat dukungan penuh dari pimpinan pondok pesantren. Tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pemahaman remaja santri tentang kesehatan reproduksi, sekaligus menanamkan nilai-nilai moral dan agama sebagai dasar pencegahan kehamilan tidak diinginkan (KTD).
Ketua tim pengabdian, Sri Raudhati, S.SiT., MKM, menjelaskan bahwa remaja pesantren merupakan kelompok usia yang sedang mengalami perubahan biologis dan psikologis yang kompleks. Namun, pembahasan tentang kesehatan reproduksi sering kali dianggap tabu. “Melalui kegiatan ini, kami ingin memberikan pemahaman yang benar tentang kesehatan reproduksi, dengan pendekatan yang sesuai dengan ajaran Islam agar mudah diterima dan dipahami oleh para santri,” ujarnya.
Lebih lanjut, Agustina, S.SiT., MKM menegaskan bahwa kesehatan reproduksi bukan sekadar persoalan biologis, tetapi juga mencakup aspek akhlak, tanggung jawab, dan pengendalian diri, yang merupakan bagian dari pendidikan karakter Islam.

Metode yang digunakan dalam kegiatan ini meliputi ceramah interaktif, diskusi/tanya jawab, serta pre-test dan post-test untuk menilai peningkatan pengetahuan peserta. Materi yang disampaikan mencakup perubahan fisik dan psikis pada masa pubertas, pentingnya menjaga kebersihan organ reproduksi, etika pergaulan, serta tanggung jawab moral sesuai tuntunan Al-Qur’an dan Hadis.
Pimpinan Pondok Pesantren Ummulqura, Tgk. Qamar Syafawi, M.Pd, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan ini. “Kami sangat mendukung program seperti ini karena memberikan pemahaman yang komprehensif bagi santri tentang bagaimana menjaga diri dan kehormatan sesuai nilai-nilai Islam,” ungkapnya.
Hasil kegiatan menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan dan sikap santri terhadap kesehatan reproduksi dan nilai moral Islam. Berdasarkan hasil evaluasi, Sebagian besar peserta mengalami peningkatan pemahaman setelah kegiatan berlangsung. Para santri juga lebih terbuka dalam berdiskusi dan memahami pentingnya menjaga kehormatan diri serta menghindari perilaku yang dapat menyebabkan KTD.
Melalui kegiatan ini, diharapkan Pondok Pesantren Ummulqura dapat menjadi model pesantren sehat dan islami, tempat tumbuhnya generasi muda yang berilmu, beriman, serta bertanggung jawab terhadap diri dan masyarakatnya.
